POLIO
Polio merupakan sebuah jenis penyakit lumpuh yang menyerang sistem saraf pusat. Biasanya orang yang terkena polio akan terkena lumpuh layu. Bahkan tak jarang hingga dewasa bisa menyebabkan kelumpuhan total. Polio disebabkan oleh virus yang masuk melalui mulut melalui makanan yang terkontaminasi feses dari seorang penderita polio. Virus ini kemudian menginfeksi saluran usus, dari sini akan menyebabkan melemahnya otot. Lalu mengapa virus ini sangat berbahaya bagi manusia? Hal ini dikarenakan ketika terserang virus ini menyerang secara tiba-tiba tanpa merasakan gejala apapun.
Pentingnya imunisasi saat anak-anak atau bayi, dikarenakan virus ini menyerang manusia pada saat usia 3 hingga 5 tahun. Imunisasi terhadap bayi akan memberikan kekebalan dari serangan polio. Pemberian imunisasi ini biasanya melalui 2 cara yaitu lewat suntikan atau melalui oral. Dan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama biasanya dilakukan saat bayi berusia 0 bulan.
Selanjutnya pada usia 2,4 dan 6 bulan, terkadang sampai usia 18 bulan dan 5 tahun. Pemberian imunisasi polio ini biasanya disertai dengan pemberian imunisasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus). Pemberian imunisasi pada seorang balita biasanya akan menyebabkan diare ringan, pusing-pusing dan sakit otot. Orang tua yang akan memberikan imunisasi polio juga harus sedikit waspada, maksudnya ketika seorang anak dalam keadaan demam (suhu lebih 38,5 C), muntah atau diare maka jangan diberikan terlebih dahulu.
Selanjutnya pada usia 2,4 dan 6 bulan, terkadang sampai usia 18 bulan dan 5 tahun. Pemberian imunisasi polio ini biasanya disertai dengan pemberian imunisasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus). Pemberian imunisasi pada seorang balita biasanya akan menyebabkan diare ringan, pusing-pusing dan sakit otot. Orang tua yang akan memberikan imunisasi polio juga harus sedikit waspada, maksudnya ketika seorang anak dalam keadaan demam (suhu lebih 38,5 C), muntah atau diare maka jangan diberikan terlebih dahulu.
BCG
BCG (Bacille Calmette Guerin) merupakan salah satu vaksin yang akan memberikan kekebalan terhadap penyakit TB. Seperti kita tahu , TB Paru merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus yang dinamakan mikrobakterium tuberkolosa. Bakteri ini merupakan bakteri yang bersifat BTA( Bakteri Tahan Asam). Penyebaran bakteri ini melalui udara saat penderita TBC batuk. Bakteri ini akan masuk dan berkembang biak di paru-paru. Orang yang terkena virus TBC, biasanya akan mengalami gejala demam (meskipun tidak terlalu tinggi), penurunan nafsu makan, batuk selama lebih dari 3 minggu dan perasaan tidak enak.
Pada seorang bayi dengan usia 0-3 bulan, vaksin ini diberikan hanya sekali saja. Berbeda dengan vaksin polio, pada vaksin polio, vaksin ini tidak diperlukan lagi pengulangan, hal ini dikarenakan antibodi yang diperoleh tinggi terus tak pernah turun. Jika pada vaksin polio, seorang bayi setelah diimunisasi akan merasa pusing-pusing dan sakit otot, maka pada jenis vaksin ini seorang bayi akan timbul bisul-bisul dan bernanah pada daerah yang disuntik. Bisul ini sebenarnya tidak sakit dan hanya akan menimbulkan bekas saja di daerah yang disuntik, bisul jenis ini hanya menjadi penanda bahwa vaksin yang diberikan berhasil.
HEPATITIS B
Vaksin ini merupakan salah satu vaksin yang tercepat untuk dimasukkan di tubuh manusia. Karena menurut salah satu jurnal, virus ini harus diinjeksikan ke dalam tubuh bayi sekurangnya 12 jam setelah lahir.
Ada beberapa jenis hepatitis yaitu hepatitis A,B,C,D,E. Secara umum hepatitis merupakan jenis peradangan pada hati atau liver. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan. Pada kasus hepatitis B, disebabkan oleh luka karena tusukan benda tajam, seperti pisau, jarum suntiik yang terkontaminasi. Gejala virus ini hampir sama dengan jenis hepatitis lainnya, seorang penderita yang terkena virus ini biasanya mengalami hilangnya nafsu makan, mual muntah, demam, rasa lelah dan mata kuning.
Sedikit berbeda dengan kedua jenis vaksin diatas, pada vaksin hepatitis B dilakukan selama 3 kali. Antara suntikan pertama dan kedua berjarak waktu satu bulan. Kemudian suntikan kedua dan ketiga berjarak 5 bulan. Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh seorang bayi biasanya akan disertai dengan demam ringan dan akan timbul bekas suntikan. Jangan panik dengan semua ini, karena gejala ini akan hilang dengan sendirinya, akan tetapi jika perlu, orang tua dapat memebrikan parasetamol kepada sang anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar